BAHYUDINNOR.COM - Menziarahi makam para wali merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan syariat, bahkan sudah menjadi budaya yang dilakukan secara luas oleh masyarakat Muslim di Indonesia, dengan niatan agar mendapatkan keberkahan dari para wali.
Selama berziarah, adab atau etika adalah hal pokok yang tak boleh diabaikan, terlebih ketika yang sedang dikunjungi adalah makam para kekasih Allah. Etika tersebut berlaku sebagaimana layaknya kita hormat kepada mereka tatkala masih hidup. Di antara etika tersebut adalah mengucapkan salam, serta membaca berbagai macam dzikir dan doa-doa ketika berada di area makam para wali.
Salah satu bacaan yang dianjurkan untuk dibaca para peziarah makam wali adalah qasidah “salam kepada para wali”. Masyarakat sering menyebutnya sebagai qasidah “Salamullahi Ya Sadah”, mengambil nama dari penggalan bait pertama qasidah ini. Syair ini diciptakan Habib Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad. Qasidah yang bersisi salam penghormatan dan doa tersebut sebaiknya dibaca ketika baru datang ke makam dan sebelum beranjak dari duduk. Berikut isi qasidah sekaligus artinya:
ADAB DAN TATA CARA
ZIARAH KUBUR WALIYULLOH
Qasidah ‘Salamullahi Ya Sadah’, Dibaca saat Ziarahi Makam Wali
1. Perjalanan Menuju Makam
Dalam perjalanan (ketika di kendaraan) menuju makam, hendaknya tidak bergurau, dan lebih baik diisi dengan nasehat dan hikmah atau riwayat para wali yang akan diziarahi.
2. Sampai di makam menyampaikan salam
a) Salam pada ahli kubur (ketika di makam umum):
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ. أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَ نَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ وَ إِنَّا إِنْ شَـآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ.نَسْأَلُ الله لَنَا وَ لَكُمْ الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُ الله لَنَا وَ لَكُمْ الذُّنـُوْبَ, آنَسَ اللهُ وَحْشَتَكُمْ وَرَحِمَ اللهُ غُرْبَتَكُمْ وَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَقَبِلَ اللهُ حَسَنَاتِكُمْ
b) Salam pada Wali-Wali Allah SWT (ketika di Makam Waliyullah)
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا وَلِيَ اللهِ ……صَاحِبَ اْلكَرَامَةِ. جِئْنَاكَ زَائِرِيْنَ وَ عَلَى مَقَامِكَ وَاقِفِيْنَ. أَوْدَعْنَا عِنْدَكَ شَهَادَةَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, لِلَّهِ تَعَالَى... اَلْفَاتِحَة ….
3. Doa’ Tawassul (oleh Imam Ziarah)
Cara tawassul dengan orang-orang yang mulia, seperti Nabi Muhammad SAW, para nabi , orang-orang sholeh, ada tiga macam :
a) Seseorang mohon kepada Allah SWT agar memebrikan pertolongan dengan perantaraan orang yang ditawasuli (mutawasal bih), misalnya :
اللَّهُمَّ اِنِّّي أَسْأَلُكَ وَ أَتـَوَجَّهُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ, فِيْ حُصُوْلِ الْمُرَادَاتِ ... (ذكر الحاجة)
b) Seseorang minta kepada orang yang ditawasuli (mutawasal bih) agar berdoa kepada Allah SWT, agar Allah SWT memenuhi hajatnya, misalnya :
يَارَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُدْعُ اللهَ تَعَالَى أَنْ كَذاَ ... (ذكر الحاجة)
c) Seseorang mohon kepada Allah SWT agar Allah SWT menjadikan musabbab terkabulnya hajat atas pertolongan dan doa mutawassal bih kepada Allah SWT, misalnya :
يَارَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْأَلُكَ بِشَفَاعَتِكَ أَنْ تَكُوْنَ سَبَاباً لِيَقْضِيَ اللهُ حَوَائِجَنَا هَذِهِ ...(ذكر الحاجة)
4. Membaca Yasin, Tahlil dan atau Istighatsah
5. Berdoa dengan bertawasul :
a) Berdoa bersifat khusus masing-masing jamaah
b) Berdoa bersifat umum dipimpin imam
6. Membaca Qosidah :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ ۩ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ
عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ ۩ قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ
تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا۩ بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ
فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا ۩ عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ
فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ ۩ فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ
سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ ۩ وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ
فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا ۩ إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ
عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى ۩ مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ
عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ ۩ تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ
سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم ۩ وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ
وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا ۩ وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ
عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا ۩ وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ
Latin:
Bismillâhirrahmânirrahîm
Salâmullâhi yâ sâdah minar-Rahmâni yaghsyâkum
'Ibâdallâhi ji’nâkum qashadnâkum thalabnâkum
Tu'înûnâ tughîtsûnâ bihimmatikum wa jadwâkum
Fa ahbûnâ wa a'thûnâ 'athâyâkum hadâyâkum
Falâ khayyabtumû dzannî fahâsyâkum wahâsyâkum
Sa'idnâ idz ataynâkum wa fuznâ hîna zurnâkum
Faqûmû wasyfa'û fînâ ilâr-rahmâni mawlâkum
'Asâ nuhdzâ 'asâ nu'thâ mazâyâ min mazâyâkum
'Asâ nadzrah 'asâ rahmah taghsyânâ wa taghsyâkum
Salâmullâhi hayyâkum wa 'ainullâhi tar'âkum
Wa shallâllâhu mawlânâ wasallam mâ atainâkum
'Alâl mukhtâri syâfi'înâ wa munqidzinâ wa iyyâkum
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu.
Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu.
Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu).
Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini).
Maka cintailahlah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.
Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami).
Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat Ar-Rahman, Tuanmu.
Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.
Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau.
Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau.
Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafa’ati dan menyelamatkan kita”
7. Setelah do’a membaca sholawat :
مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِـمًا أَبَدً * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِالْخَلْقِ كُلِّهِمِ
هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِي تُرْجَى شَفَاعَتُه ُ* لِكُلِّ هَوْلٍ مِّنَ اْلأَهْوَالِ مُقْتَحَمِ
يَارَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلَّغْ مَقَاصِدَنَا * وَاغْفِرْ لَنَا مَامَضَى يَا وَسِعَ الْكَرَمِ
8. Diakhiri dengan membaca :
رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِمْ - وَاهْدِنَا اْلحُسْنى بِحُرْمَتِهِمْ
وَأَمِتْنَا فِيْ طَرِيْقَنِهِمْ - وَ مُعَافاَةٍ مِّنَ اْلفِتَنِ َ
مَنْ أَمَّكُمْ لِرَغْبَةٍ فِيْكُمْ جُبِرَ وَمَنْ تَكُوْنُوْا نَاصِرِيْهِ يَنْتَصِرُ
(يَا سَادَتِي x3)
(الْفَاتِحَة ... صلوات ....)
Sekali lagi, pembacaan qasidah di atas dianjurkan pada saat ziarah ke makam para wali. Anjuran membaca qasidah tersebut merupakan bentuk takzim dan penghormatan kita kepada mereka. Melalui perantara para wali Allah inilah, kita (para peziarah) berharap limpahan keberkahan. Amin allahumma amin. Wallahu a’lam.
Sumber:
islam.nu.or.id dan pkayunisma.blogspot.com