VirtualBox memungkinkan anda untuk memakai banyak sistem operasi tanpa harus membeli komputer gres. Dengan memasang VirtualBox di komputer, anda mampu menjalankan metode operasi lain tanpa mesti meniadakan tata cara operasi yang sudah terpasang. Artinya, sistem operasi utama dan tata cara operasi kedua akan berjalan berdampingan. Terdengar menawan bukan? Lalu, bagaimana cara menggunakan VirtualBox?
Artikel ini pertama kali terbit pada tanggal 24 April 2018 dan diperbaharui untuk mengikuti pertumbuhan VirtualBox di tahun ini (2020) memakai Virtualbox versi 6.1.2 (sebelumnya versi 6.0.2). Serta menggunakan Windows 10 1809 dan Ubuntu 18.04.4 LTS.
Cara Menggunakan VirtualBox (2020): Petunjuk Manual
Di artikel ini, kita akan belajar bersama bagaimana cara menggunakan VirtualBox. Dan saya memakai VirtualBox versi modern, sehingga tentukan anda mengunduh VirtualBox terbaru. Saat postingan ini turun, model VirtualBox yang penulis pakai yakni VirtualBox 6.1.2. Walaupun nantinya ada versi baru, penulis percaya cara menggunakannya tidak banyak berganti dalam tahun ini. Pastikan juga VirtualBox yang anda unduh sesuai dengan sistem operasi yang anda pakai. Karena artikel cara menggunakan VirtualBox ini cukup panjang, sebaiknya anda bookmark biar di browser anda biar mampu anda tidak lupa untuk mengakses postingan ini.
Persiapan memakai VirtualBox
Menggunakan VirtualBox sungguh menyedot penampilan komputer anda. Karena ini sama saja mengerjakan 2 tata cara operasi secara serentak (bahkan anda bisa mengerjakan lebih dari 2). Prosesor yang mumpuni, juga dengan RAM dan hard disk yang mempunyai ruang banyak perlu untuk disediakan.
Prosesor yang digunakan sungguh berpengaruh kepada optimalnya anda dalam memakai VirtualBox. Jika anda memakai prosesor yang dirilis 10 tahun dewasa ini, kemungkinan performanya tidak akan terlalu jelek.
Performa VirtualBox akan semakin meningkat jika dibekali Virtualization Technology. Teknologi ini berada di prosesor dan tidak semua prosesor mempunyai teknologi ini. Umumnya, seluruh lini prosesor Intel Core memiliki teknologi ini. Sebagai acuan, penulis memiliki laptop dengan prosesor Intel Core i5 7200U dan sudah mempunyai Virtualization Technology mirip gambar diatas. Anda mampu mengeceknya di BIOS atau UEFI masing-masing komputer untuk mengetahui lebih lanjut.
Tanpa adanya teknologi virtualization, anda juga tidak bisa memasang metode operasi versi 64-bit. Sehingga, cuma metode operasi 32-bit saja yang mampu anda pakai.
Langsung saja, ini dia cara menggunakan VirtualBox.
Meng-install VirtualBox
Dalam proses instalasi VirtualBox, tidak ada pengaturan yang mesti anda ubah. Oleh karena itu, eksklusif saja install seperti umumdengan mengklik Next hingga Finish.
Setelah simpulan, langsung lakukan VirtualBox. Tampilannya akan seperti gambar diatas. Langkah selanjutnya adalah membuat Virtual Machine (VM) baru. Maksud dari Virtual Machine adalah istilah yang digunakan membuat suatu tata cara virtual. Dalam hal ini, sistem ialah suatu komputer. Jadinya, anda membuat komputer virtual di dalam komputer fisik anda. Di VM inilah kita akan memasang tata cara operasi yang lain.
Ukuran VM sangat tergantung dari ukuran metode operasi yang akan anda install. Bisa saja akan memakan ruang penyimpanan anda sebanyak 20 GB bahkan lebih. Apalagi jika anda meletakkan banyak file di VM, akan makin membengkak. Secara bawaan, VM akan disimpan dalam folder User pada partisi C, dimana metode operasi utama anda ter-install.
Jika anda memiliki partisi lain yang mempunyai kapasitas lebih banyak, anda pasti bisa menggantinya. Caranya yaitu klik FIle > Preference. Kemudian pada “Default machine folder”, pilih direktori baru daerah anda menyimpan VM. Karena komputer penulis hanya memiliki satu partisi, maka penulis membiarkannya disimpan di partisi C. Jika sudah, klik OK.
Meng-install Windows 10 ke Virtual Machine
Langkah cara menggunakan VirtualBox berikutnya adalah kita mulai untuk metode operasi dalam VM. Untuk percobaan kali ini, penulis akan meng-install Windows 10 ke VM. Walaupun penulis sebenarnya telah menggunakan Windows 10 di komputer ini, penulis ingin memakai Windows 10 di VM selaku sistem operasi test. Tentu anda mampu bebas menentukan metode operasi yang akan anda install. Bahkan tata cara operasi usang Windows mirip Windows XP juga mampu anda install.
Membuat Virtual Machine
Untuk menciptakan VM, silahkan klik “New”. Tampilannya akan mirip gambar diatas. Silahkan beri nama untuk sistem operasi anda. Kemudian, pilih tipe dan model tata cara operasi yang mau ada install. Versi ini aku sarankan anda memakai Windows 10 (32-bit) agar tidak terlampau berat. Jika telah, klik “Next”.
Langkah kedua adalah mengalokasikan penggunaan RAM. Windows 10 32 bit mampu berlangsung di RAM sebesar 1024 MB atau 1 GB. Jika memakai tata cara operasi 64 bit, lazimnya harus ditawarkan RAM sekurang-kurangnya2 GB. Perlu diingat bahwa alokasi RAM ini tentu mengambil porsi RAM fisik anda. Jika komputer anda memiliki RAM 8 GB, maka ketika anda mengalokasikan 1 GB untuk VM, maka saat VM berlangsung, RAM fisik anda akan tersisa 7 GB saja. Jadi pastikan RAM fisik anda memadai. Klik Next jikalau sudah yakin.
Langkah ketiga ialah menciptakan virtual Hard disk. Virtual Hard disk inilah yang digunakan untuk menyimpan file-file penting metode operasi anda. Biarkan saja opsi bawaan terpilih, ialah “Create a virtual hard disk now”. Langsung saja klik Create.
Langkah keempat adalah memilih jenis virtual Hard disk. Anda tidak perlu mengubah opsi yang ada. Langsung saja klik Next.
Langkah kelima ialah memilih pilihan perihal ukuran hard disk virtual. Opsi pertama ialah “Dynamically allocated”, dimana ukuran virtual hard disk akan bertambah atau berkurang sesuai penggunaan. Jika VM anda ukurannya kian besar, begitu pula hard disk virtual-nya. Opsi kedua yaitu “Fixed size” dimana ukurannya bersifat permanen. Jika anda memperlihatkan 20 GB, maka ukurannya tidak akan berganti. Penulis kali ini akan memilih opsi pertama adalah “Dynamically allocated”. Jika sudah, klik Next.
Langkah keenam yakni mengalokasikan besarnya hard disk virtual. Walaupun penulis menentukan hard disk virtual yang ukurannya dinamis, kita mesti mengspesifikasikannya selaku ruang dasar dalam menciptakan hard disk virtual. Penulis disini cuma mengalokasikannya sebesar 25 GB dan pasti akan bertambah sesuai kondisi. Jika sudah, klik Create. Selesai telah menciptakan VM dalam artikel cara memakai VirtualBox ini.
Unduh Windows 10
Virtual Machine sudah selesai dibentuk. Tentu agar mampu digunakan, anda perlu tata cara operasi. Karena dari awal penulis ingin menggunakan Windows 10, penulis butuh file instalasinya. Anda bisa mengunduh Windows 10 disini. File-nya berupa installer, sehingga anda tidak eksklusif mendapatkan Windows 10-nya. Kemudian, lakukan untuk mulai.
Langkah pertama, anda mesti menyepakati EULA semoga dapat mengunduh Windows 10. Klik Accept untuk memulai. Selanjutnya, anda diminta untuk menentukan bagaimana Windows 10 akan terinstall. Pilih pilihan kedua ialah “Create installation media (USB flash drive, DVD, or ISO file) for another PC”. Karena kita akan mengunduh file berekstensi ISO. Klik Next jikalau sudah.
Langkah kedua, anda harus menentukan jenis Windows 10 yang hendak anda pilih. Disini, aku memakai Windows 10 64 bit. Namun jika anda ingin memakai versi 32 bit. hilangkan tanda centang pada “Use the recommended options for this PC”. Pada kolom architecture, penulis pilih 32-bit (x86). Windows 10 model 32 bit lebih ringan dibandingkan dengan 64 bit. Apalagi ini hanya untuk tes saja, pilihan 32 bit berdasarkan saya cukup. Jika telah, klik Next.
Langkah ketiga yaitu memilih media instalasi. Disini kita membutuhkan ISO File, oleh sebab itu pilih saja opsi itu. Klik Next jikalau sudah. Kemudian, anda diminta untuk menentukan lokasi dimana file-nya akan disimpan.
Tergantung dari kecepatan internet yang anda miliki, tunggu beberapa saat sampai Installer akhir mengunduh Windows 10.
Install Windows 10 ke Virtual Machine
Langkah selanjutnya dalam cara menggunakan VirtualBox adalah install Windows 10. Pada saat proses install Windows 10 ke Virtual Machine, Windows 10 akan menggunakan internet anda untuk mengunduh update yang ada. Jika anda tidak suka, anda bisa mengklik menu Devices > Network > Connect Network Adapter. Jika memang komputer anda tidak terkoneksi internet, anda mampu melompati cara ini.
Virtual Machine sudah siap, begitu pula dengan file instalasi Windows 10. Langkah selanjutnya dalam cara menggunakan VirtualBox adalah meng-install Windows 10 ke Virtual Machine. Di VirtualBox, silahkan anda klik dobel VM yang telah anda buat.
Kemudian, anda diminta untuk menentukan file instalasi. Klik “Add” dan pilih file ISO Windows yang sudah anda unduh sebelumnya. Jika telah, klik “Choose” dan kemudian klik “Start”.
Selanjutnya, anda mulai untuk meng-install Windows 10 ke dalam VM. Tampilannya pun mirip diatas. Inilah penulis bilang dimana 2 sistem operasi berjalan bersamaan. Saat ini, komputer penulis menjalankan 2 Windows 10 dalam 1 komputer dan secara berdampingan. Opsi yang perlu anda ubah di gambar diatas mungkin hanya pada kolom “Time anda currency format”. Ubahlah semoga menjadi Indonesia. Jika sudah, klik Next. Selanjutnya di tampilan berikutnya, klik “Install Now”.
Anda akan diminta untuk memasukkan serial number Windows 10. Karena kita tak memiliki, eksklusif saja klik “I don’t have a product key”.
Kemudian, anda akan diminta untuk memilih versi Windows 10 yang akan di-install. Disini, penulis akan memakai “Windows 10 Pro” untuk menggunakan seluruh fitur yang diberikan Windows 10. Anda bisa mempelajari banyak sekali edisi Windows 10 yang ada di artikel ini. Jika telah, klik Next.
Selanjutnya, anda diminta untuk menyetujui EULA. Seperti biasa, beri tanda centang pada “I accept the license term” dan klik Next. Kemudian, anda diminta jenis instalasi yang dipakai. Karena kita install higienis, pilih opsi yang “Custom: Install Windows Only (Advanced)”.
Kemudian, anda diminta untuk menentukan dimana Windows 10 akan terinstall. Sebelumnya, kita sudah mengalokasikan virtual hard disk sebesar 25 GB. Maka seperti gambar diatas, yang tersedia juga 25 GB. Jika sudah, klik Next. Tunggu beberapa dikala hingga Windows 10 selesai di-install.
Konfigurasi Windows 10 di Virtual Machine
Saat final ter-install, Windows 10 akan memandu anda mengkonfigurasi Windows 10 dengan Cortana. Klik saja icon microphone di pojok kiri bawah bila anda tak mau memakai Cortana.
Pertama, anda akan diminta memilih region. Untuk kenyamanan, pilih saja Indonesia dan klik Yes.
Untuk layout keyboard, pilih saja US dan klik Yes. Ketika diminta untuk menambahkan layout kedua, klik saja “Skip”.
Selanjutnya, anda diminta untuk koneksi ke internet. Karena sebelumnya penulis telah mematikan internet, maka penulis diminta untuk koneksi ke internet. Klik saja “I don’t have internet” supaya Windows 10 tidak dapat menggunakan jaringan internet anda bila anda ingin mirip itu.
Jika anda tidak menggunakan internet, anda akan dikonfirmasi lagi oleh Windows untuk memakai internet biar Windows mampu melakukan update. Untuk ketika ini, lebih baik anda tidak perlu melaksanakan update. Klik “Continue with limited setup” biar Windows tidak menggunakan internet.
Selanjutnya, berikan nama siapa yang hendak memakai VM ini. Jika telah, klik Next.
Langkah selanjutnya, silahkan berikan password. Berikan saja password yang gampang. Klik Next. Tahap berikutnya, konfirmasi password yang anda buat dan klik Next. Kemudian, anda diminta untuk menunjukkan petunjuk mengenai password. Anda diminta memberikan 3 jawaban untuk 3 pertanyaan. Ikuti saja dan klik Next kalau sudah.
Setelah itu, anda akan diperkenalkan dengan “Activity History”. Fitur ini akan menyinkronkan aktivitas penggunaan Windows anda ke komputer lain yang menggunakan Windows 10 juga. Karena kita disini memakai VirtualBox, fitur ini tidak akan kita pakai. Dan bila anda memerlukannya, anda mampu mengaktifkannya nanti sehabis final instalasi. Untuk ketika ini, klik saja “No”.
Kemudian, anda diminta untuk mengkonfigurasi pengaturan privasi. Langsung saja, klik “Accept”. Tunggu beberapa dikala sampai konfigurasi final. Setelah masuk ke desktop, maka Windows 10 telah mampu anda gunakan.
Meng-install Guest Additions
Walaupun Windows 10 dalam VirtualBox sudah mampu anda pakai, namun anda sungguh diusulkan meng-install satu komponen yang sungguh penting. Namanya ialah “Guest Additions” yang ialah kumpulan driver dan aneka macam utility lainnya supaya koneksi antara komputer utama dan VM makin baik. Dengan memasang guest additions, anda mampu mengubah ukuran jendela VM, perlindungan drag & drop, dan lain-lain. Performa dari VM pun akan meningkat, berkat adanya driver yang cocok.
Untuk meng-install Guest Additions, tidak dibutuhkan adanya internet alasannya bekerjsama sudah ada di VirtualBox. Anda meng-install-nya lewat virtual CD Drive. Caranya ialah klik Devices > Insert Guest Addition CD Image. Kemudian, buka File Explorer dengan cara tekan tombol Windows + E. Klik dobel pada virtual CD. Maka tampilannya akan mirip dibawah ini:
Ada 3 file .exe yang hendak muncul. Pilih saja yang “VBoxWindowsAdditions” seperti gambar diatas. Kemudian, klik Next saja sampai instalasi akhir. Nantinya ada driver yang mesti anda install. Jika ada keteranganinstalasi driver, klik saja “Install”. Terakhir, anda akan diminta untuk restart. Setelah tamat restart, maka dikala anda resize ukuran VM-nya, tata cara operasi di dalamnya pun akan menyesuaikan ukurannya. Begitu juga tunjangan drag & drop, anda mampu copy dan paste file dengan gampang antar metode.
Install Ubuntu ke Virtual Machine di VirtualBox
Sebagai bonus dalam postingan cara memakai VirtualBox, penulis juga sertakan bagaimana cara install Ubuntu ke Virtual Machine di VirtualBox. Silahkan baca bagian “Membuat Virtual Machine” di artikel ini. Bedanya hanyalah pada saat memilih tata cara operasi, seleksilah metode operasi Ubuntu mirip gambar diatas. Kemudian, ikuti saja mirip cara sebelumnya.
Unduh Ubuntu
Anda bisa mengunduh Ubuntu disini. Penulis menganjurkan anda memakai Ubuntu model LTS alasannya LTS yakni model yang paling stabil. Pada ketika postingan ini diperbaharui, versi LTS yang modern ialah Ubuntu 18.04.4. Klik saja tombol “Download” seperti gambar diatas untuk mengawali. Jika anda ingin mengunduh Ubuntu versi 32 bit, klik saja “Alternative downloads and torrents”. Pastikan anda mengunduh file yang berekstensi ISO sama seperti Windows 10.
Memasang Ubuntu ke Virtual Machine
VM dan file instalasi Ubuntu anda telah ada, kini saatnya memasang ke VM. Klik ganda VM-nya dan pilih file Ubuntu yang berekstensi ISO yang sudah anda download seperti gambar diatas. Jika telah, klik “Start” untuk mengawali.
Setelah anda menanti beberapa ketika, maka akan timbul performa diatas. Langsung saja klik “Install Ubuntu”.
Kemudian, anda diminta untuk menentukan Keyboard Layout. Biarkan saja pengaturannya seperti normalnya dan klik saja “Continue”.
Selanjutnya, anda diminta untuk menentukan jenis instalasi Ubuntu. Pilih saja opsi “Normal Installation” biar Ubuntu juga memasang aplikasi esensial mirip browser, media player, office, dan aplikasi-aplikasi penting yang lain. Jika telah, klik “Continue”.
Selanjutnya, anda menentukan tipe instalasi. Disini, kita akan memakai opsi “Erase disk and install Ubuntu” dimana pilihan ini ialah opsi termudahnya. Jika sudah, klik “Install Now”. Kemudian, anda akan dikonfirmasi lagi perihal opsi tersebut. Klik saja lagi “Continue” untuk memulainya.
Selagi instalasi berjalan, anda akan diminta memasukkan beberapa gosip seperti di kota mana anda tinggal. Kalau anda tinggal di Indonesia bagian barat, pilih saja Jakarta. Indonesia tengah pilih saja Makassar. Dan Indonesia timur bisa menentukan Jayapura.
Terakhir, anda akan diminta memasukkan nama beserta nama komputer anda nantinya. Karena ini hanya suatu VM, isi saja terserah anda. Jika sudah, klik “Continue”. Tunggu beberapa saat sampai instalasi Ubuntu simpulan dijalankan. Nanti anda diminta untuk melaksanakan Restart jika diperlukan.
Meng-install Guest Addition di Ubuntu
Seperti Windows 10, biar tunjangan fitur VirtualBox semakin banyak serta penampilan yang lebih mantap, kerjakan instalasi Guest Addition. Klik hidangan Devices > Insert guest addition CD image. Setelah itu, akan ada pemberitahuan buat anda melakukan software Guest Addition. Klik saja “Run”. Di Ubuntu, anda harus menunjukkan password supaya mampu menginstall software baru. Masukkan password semoga Guest Addition dapat ter-install dan klik “Authenticate”.
Proses instalasi Guest Addition di Ubuntu akan terlihat mirip diatas. Tunggu beberapa dikala sampai proses instalasi tamat.
Setelah simpulan, anda akan diminta untuk Restart VM anda. Pada pojok kanan atas, ada icon power. Klik saja dan klik “Shut down”. Kemudian, anda akan diminta memilih lagi. Klik “Restart”. Setelah Restart, anda siap menggunakan Ubuntu di VirtualBox!
Cara Menggunakan VirtualBox: Tools yang ada di VirtualBox
Sampai ketika ini, anda sudah berhasil membuat VM dengan 2 metode operasi yang berlawanan. Selanjutnya, penulis akan menjajal memperkenalkan anda dengan beberapa tools yang mampu anda pakai.
Menggunakan shortcut keyboard
Ketika anda memakai shortcut keyboard di VM yang anda buat, tidak semua shortcut tersebut mampu melakukan pekerjaan . Shortcut lazim seperti CTRL + C dan CTRL + V bisa anda kerjakan. Jika jendela VM anda aktif, maka shortcut tersebut akan terjadi di VM, bukan di komputer utama anda.
Namun, ada beberapa shortcut yang cuma aktif di komputer utama anda saja. Misalnya saja, coba saja anda menekan tombol CTRL + ALT + DEL dikala anda menggunakan VM. Shortcut tersebut aktif di komputer utama anda, bukan di VM. Lalu, bagaimana cara mengaktifkannya ke VM?
Caranya yakni dengan klik menu Input > Insert CTRL-Alt-Del untuk mengaktifkan shortcut tersebut ke VM. Di Ubuntu, shortcut ini berfungsi untuk Log out dari komputer. Anda juga mampu mengatur shortcut yang lain di bab “Keyboard Settings”.
Aktifkan shortcut menggunakan Host Key
Host Key ialah suatu tombol khusus yang dipakai oleh VirtualBox yang aktif lewat komputer utama, namun menunjukkan efek ke VM. Jika anda memakai Windows, host key ini yakni tombol CTRL sebelah kanan keyboard anda.
Host Key ini sangat berkhasiat saat VM anda buka Full Screen dan anda ingin balik ke komputer utama. Untuk masuk ke Full Screen Mode, tekan saja Host Key + F. Maka VM anda akan masuk ke Full Screen dan komputer utama anda tidak akan kelihatan. Disini anda gundah, bagaimana balik ke komputer utama supaya mampu dipakai?
Tekan saja shortcut tersebut lagi, sehingga ukuran jendela VM akan mengecil dan komputer utama mampu anda gunakan. Shortcut-shortcut yang memakai host key ini bisa anda dapatkan di beberapa sajian seperti hidangan View seperti gambar diatas.
Opsi untuk Shutdown
VM bisa anda pakai layaknya anda menggunakan komputer biasa. Anda bisa shutdown dan restart seperti biasa, namun hal tersebut cuma berlaku untuk VM, bukan komputer utama. Untuk mempermudah anda dalam melaksanakan hal tersebut, VirtualBox mendukung shutdown VM melalui penampilan komputer utama.
Pada jendela VM, saat anda klik icon “x” seperti animasi diatas, maka ada 3 pilihan yang mampu anda pakai. Berikut penjelasannya:
- Save the machine state: Proses ini sama layaknya hibernate. Kondisi VM ketika ini akan disimpan termasuk program-acara yang berjalan. Ketika anda mengerjakan VM-nya lagi, program-program tersebut pribadi terbuka seperti sebelumnya.
- Send the shutdown signal: Proses ini akan mengirimkan sinyal shutdown ke VM. Ini sama seperti anda shutdown langsung di VM-nya.
- Power off the machine: Proses ini akan menutup paksa VM. Ini sama seperti mencabut colokan listrik, sehingga komputer anda pribadi mati bila anda memakai komputer fisik.
Menggunakan Snapshot
Dengan fitur Snapshot, anda bisa menyimpan keadaan permulaan dari VM, sehingga kapan saja anda ingin kembali ke keadaan semula, anda mampu menggunakan fitur ini. Snapshot sangat berkhasiat bila anda ingin mengutak-atik VM dan saat memiliki masalah, anda cukup mengembalikan ke kondisi semula dengan Snapshot ini.
Cara memakai Snapshot di VirtualBox yakni pilih dulu VM yang ingin anda snapshot. Klik icon option di sebelah kanan dan klik “Snapshots” seperti gambar diatas.
Kemudian, klik tombol “Take” seperti gambar diatas untuk merekam keadaan Windows 10 Tester saat ini.
Berikan deskripsi mengenai rekaman ini. Jika telah, klik Ok.
Mari kita tes bersama. Penulis membuat suatu file di desktop dengan nama “test-snapshot”. Setelah itu, Shut down VM anda.
Selanjutnya, penulis akan restore ke keadaan semula dimana file tersebut seharusnya tidak ada. Caranya adalah pilih saja snapshot yang telah dibuat sebelumnya dan klik Restore. Kemudian, anda akan dikonfirmasi kembali mengenai proses ini. Klik lagi “Restore” untuk mengkonfirmasi.
Anda akan dimintai konfirmasi perihal snapshot yang ingin anda restore. Jika anda ingin menyimpan kondisi VM yang sekarang, anda mampu mencentang pilihan “Create a snapshot of the current machine state”. Klik Restore untuk memulai.
Jalankan VM lagi dan perhatikan bahwa file “test-snapshot” yang penulis buat telah tidak ada.
Dukungan berbagi File dan Folder antar metode
Langkah terakhir dalam cara memakai VirtualBox ialah mengembangkan file dan folder. Alangkah gampangnya jikalau anda mampu menyebarkan file dan folder entah itu dari komputer utama ke VM atau sebaliknya. Sebelumnya, anda diminta untuk meng-install Guest Additions. Agar berbagi file mampu dikerjakan, pastikan anda sudah meng-install Guest Additions.
Lalu pada jendela VirtualBox Manager, klik kanan VM yang ingin anda hidupkan pertolongan berbagi dan klik “Settings…”.
Lalu pada bagian General > Advanced, ubah pengaturan Shared Clipboard dan Drag ‘n’ Drop menjadi Bidirectional seperti gambar diatas. Jika telah, klik OK.
Masih banyak hal yang mampu anda lakukan di menu Settings pada VM. Silahkan anda telusuri opsi mirip System untuk menertibkan pengaturan Motherboard dan prosesor, Display untuk mengontrol layar, dan masih banyak lagi.
Untuk mencobanya, lakukan VM-nya dan kerjakan drag ‘n’ drop mirip animasi diatas. Maka anda mampu menyebarkan file dengan mudah, baik dari komputer utama ke VM maupun sebaliknya.
Cara Menghapus Virtual Machine
Anda mampu menghapus Virtual Machine dengan gampang dengan cara klik kanan pada VM yang ingin dihapus. Kemudian, klik “Remove…”. Ada 2 pilihan yang anda pilih. Jika menentukan pilihan “Remove only”, VM anda tetap ada, namun hanya hilang dari aplikasi VirtualBox. Sedangkan opsi “Delete all files” untuk menghapus seluruh file untuk VM tersebut.
Beberapa hal yang bisa anda lakukan dengan VirtualBox
Selesai anda memakai VirtualBox, tentu saja ada banyak hal yang ingin anda kerjakan. Berikut penulis suguhkan beberapa hal yang mampu anda kerjakan di VirtualBox pada artikel diatas.
Selesai telah artikel Cara Menggunakan Virtualbox (2020)
Dengan membaca postingan ini, anda akan sungguh paham bagaimana cara menggunakan VirtualBox yang benar. Entah apapun argumentasi anda memakai VirtualBox, aplikasi ini sungguh powerful dan penulis sungguh menggemari aplikasi gratis ini. Lalu, bagaimana dengan anda? Apakah sudah sukses memakai VirtualBox? Apa alasan anda memakai VirtualBox? Jangan aib-aib untuk tulis di kotak komentar.
Artikel ini tersedia dalam bentuk PDF. Silahkan download E-Book Cara Menggunakan VirtualBox: Petunjuk Manual ketika ini juga. Tentu anda juga dipersilahkan untuk membaginya ke keluarga maupun sobat-sahabat anda.
Sekian postingan Cara Menggunakan VirtualBox (2020): Petunjuk Manual, agar artikel ini bermanfaat buat anda. Jangan lupa untuk Like Facebook untuk berlangganan maupun via email semoga artikel terbaru eksklusif hadir ke Facebook atau email anda.