A. Pengertian
Pengertian
Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of
Screenwriting adalah: "A
screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and
placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun - it is
about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their
thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character,
and doing his or her thing is the action. (1994: 8).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah
sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan, tempat, keadaan,dan
dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario
dituntut untuk mampumenerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah
gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau
televisi. Adapun fungsi dari
skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Polldd
B. Bagian-Bagian Skenario
1. Inti Cerita
Tahap
awal dalam penulisan skenario adalah menentukan inti cerita yang akan
dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah
mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari
cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik
dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi
skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet adalah percintaan antara dua
orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga berlawanan yang
pada akhirnya melahirkan tragedi.
2. Sinopsis
Sinopsis
adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya
sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk
membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari
setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari
film-televisi Gadis Misterius berikut ini:
"Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafe yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikansampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya."
"Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafe yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikansampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya."
3. Karakter
Karakter
atau tokoh merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario, sama halnya
dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih
dikembangkan secara lebih rincl. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan
aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter
dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usla, ciri-ciri
fisik, sifat/perilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang
lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut.
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai kepunggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati, Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya, Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai kepunggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati, Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya, Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
4. Plot
Penyusunan
plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario
sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri
dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik,confrontation atau
komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya
plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan
skenario. Bentuk plot secara sederhana
adalah sebagai berikut.
adalah sebagai berikut.
Babak
I:
Alam
berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul
rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak
sengaja Lilis bertemu dengan Pak
Willy, Lilis kabur dan menghilang
entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima
kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata
telah meninggal jauh sebelum
mereka pertama kali berkenalan.
Babak
II:
Kenyataan-kenyataan
yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai
akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak
mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan
keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki
Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha
membujuk Lilis.
Babak
IlI:
Lilis
akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam,happy ending.
5. Outline
Outline
adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan
bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai
berikut.
Di Kawasan Puncak:
- Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.
- Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat.
- Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat.
- Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong.
- Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada.
- Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.
6. Scene
Scene
atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya
terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan.
INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut.
INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut.
1.
EXT. KAWASAN PUNCAK – PAGI
7. Action
Action
atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan
yang merupakan penjabaran darí Outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk
Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut.
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
Alam
melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.
8. Dialog dan Parenthetical
Dialog
adalah kata atau kalimat oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical
adalah petunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam
mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan
sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan
suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah
Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan
digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah
sebagai berikut: yang
harus diucapkan
8.
INT. VILA PUNCAK – PAGI
Alam
menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang
tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut,
terdengar suara Alam.
ALAM
(V.O)
(V.O)
Aku
tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di
dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita
yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat
mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap. Skenario
menjadi penuturan dalam Media gambar dan Media suara.
C. Format Skenario
Format
penulisan skenario dapat berbeda-beda tergantung maksud yang akan ditampilkan,
misalnya penulisan skenario iklan akan berbeda dengan penulisan skenario
telesinema, karena durasi iklan biasanya tidak lebih dari 5 menit, sedangkan
telesinema bisa mencapai 1 jam. Dalam konsep industri seperti sekarang, dimana
kita disodorkan fenomena para praktisi TV bisa dengan mudah meloncat dari satu
TV ke TV tetangga, bahkan pergantian manajer serta direktur sudah hal biasa, tayangan sebuah sinetron tidak bisa
lepas dari iklan. Untuk itu kontribusi penulis skenario sangat diperlukan
karena penulislah yang tahu, kapan sebuah adegan dipotong dan digantikan dengan iklan (commercial break),
sehingga pemirsa "kesal" dan "kecewa", lalu tetap stay tune
di TV itu, karena tidak mau ketinggalan kelanjutan dari adegan yang terpotong iklan itu. Biasanya bagian yang dipotong iklan ini
disebut cliff hanger (adegan yang dibiarkan menggantung).
D. Istilah-Istilah Teknis Penulisan Skenario
Dalam
penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah
disebutkan sebelumnya. Berikut ini istilah-istilah teknis lainnya yang umum
digunakan.
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambila gambar dengan cara mengikuti pergerakan objek.
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada objek yang dituju dari objek sebelumnya.
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambila gambar dengan cara mengikuti pergerakan objek.
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada objek yang dituju dari objek sebelumnya.
CLOSE
UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up.
CUT
TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back.
FADE
IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan.
FADE
OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar.
FLASH
BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back.
INSERT,
sama dengan CAMERA PAN TO.
INTERCUT,
petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene.
ZOOM
IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot objek dari jauh sampai dekat atau
close-up.
ZOOM
OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot objek dari dekat sampai jauh.