Bila Anda tak bisa lepas dari trauma, maka coba tanyakanlah hal ini pada diri
Anda:
"Berapa
banyak luka lagi yang akan saya biarkan diderita oleh diri saya sendiri? Apakah
trauma ini pantas menghancurkan seluruh sisa hidup saya? Siapa yang berkuasa
disini, diri saya--ataukah trauma?"
Perhatikanlah
daun-daun yang mati dan berguguran dari pohon, ia sebenarnya memberikan hidup baru pada pohon. Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun selalu
memperbaharui diri.
Segala
sesuatu di alam ini memberikan jalan kepada kehidupan yang baru dan membuang yang lama. Satu-satunya
yang menghalangi kita untuk melangkah dari masa lalu adalah pikiran kita
sendiri.
Beban
berat masa lalu, dibawa dari ari ke hari. Berubah menjadi ketakutan dan
kecemasan, yang kemudian pada akhirnya akan menghancurkan hidup Anda sendiri.
Sahabat temanku
yang teguh hatinya, ingatlah hanya
seorang pemenanglah yang bisa melihat potensi,
sementara seorang pecundang sibuk mengingat masa lalu.
Bila kita sibuk menghabiskan waktu dan energi kita memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, maka kita tidak memiliki hari ini untuk disyukuri.
Saat kita merasa sedih dan putus asa, atau bahkan menderita, coba renungkan
keadaan di sekitar kita. Barangkali masih banyak yang lebih parah dibandingkan
kita?
Tetaplah
tegar dan percaya diri, berpikir positif dan optimis,
berjuang terus, dan
pantang mundur.
Itu baru temennya Bahyudin Nor :-)
Think & Succeed!
------------------------------
//////////////////////////////