Nah pada materi kali ini kita akan membahas mengenai kaitan kompetensi, capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila.
Apa itu Profil Pelajar Pancasila?
Sebelum membahas kaitan ketiga hal tersebut Mari kita pahami dulu sekilas tentang profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila menggambarkan karakteristik pelajar yang diharapkan akan terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap individu. Untuk mewujudkan cita-cita diperlukan kerja sama dari seluruh komponen satuan pendidikan. Profil Pelajar Pancasila dijabarkan melalui 6 dimensi yaitu; Beriman, Bertakwa kepada tuhan YME, dan Berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif, Bergotong Royong, Berkebinekaan Global.
Keenam dimensi ini harus dibangun terus menerus secara konsisten sejak fase A pondasi di PAUD sampai diakhir fase F atau setelah lulus dari SMA atau SMK.
Profil pelajar Pancasila merupakan karakter dan kompetensi yang menjadi fokus sistem pendidikan nasional merumuskannya adalah langkah pertama yang sangat penting dalam penyusunan strategi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia termasuk dalam perencanaan kurikulum.
Untuk membangun keenam dimensi profil pelajar Pancasila, satuan pendidikan Harus memastikan bahwa kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari murid terkait dengan keenam dimensi tersebut.
Keenam dimensi ini menjadi rujukan bagi guru saat menurunkan capaian pembelajaran menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) maupun modul ajar.
Lalu bagaimana menanamkan profil pelajar Pancasila pada pembelajaran di kelas. Mari kita simak contoh pembelajaran IPS yang dilakukan ibu Sari di jenjang SMP.
Ibu Sari dan muridnya sedang belajar mengenai konsep mengelola keuangan sederhana di era digital. Ia mengajak muridnya untuk menganalisis kebutuhan dan keinginan dalam perilaku murid ketika membeli sesuatu, mengumpulkan data mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan di lingkungan sekitarnya secara berkelompok, mewawancarai narasumber langsung mengenai kemajuan teknologi dalam pengelolaan keuangan seperti dompet digital dan membuka rekening secara daring, menganalisis risiko dari membeli dengan kredit atau Cicil baik secara langsung maupun melalui aplikasi digital.
Di akhir pembelajaran muridnya diajak untuk membuat sebuah tujuan yang dinyatakan berdasarkan nilai uang atau finansial Goals, misalnya tujuan untuk membeli sebuah tas seharga 100.000 dalam waktu 1 bulan, kemudian muridnya melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan tersebut. Apa saja pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhannya sehari-hari, berapa banyak yang ia bisa tabung setiap minggunya dan sebagainya.
Lalu mereka mencatat arus kas pada lembar kerja. Melalui pembelajaran itu Ibu Sari menanamkan dimensi Mandiri. Muridnya diajarkan untuk mencari informasi sendiri tidak bergantung pada gurunya, juga belajar untuk mengelola keuangannya secara mandiri, bernalar kritis melalui kegiatan diskusi menganalisis konsep serta menganalisis resiko bergotong-royong melalui kegiatan-kegiatan berkelompok.
Ibu Sari menanamkan dimensi-dimensi ini kepada muridnya melalui capaian pembelajaran yang diturunkan menjadi kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari.
Kita ketahui bahwa setiap guru mata pelajaran apapun itu memiliki peran dalam mewujudkan keenam dimensi pada profil pelajar Pancasila. Jadi saat membuat perencanaan pembelajaran cobalah renungkan bmata pelajaran saya dapat menanamkan keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dengan begitu kita dapat memberikan kegiatan dan pengalaman belajar yang bermakna dan sekaligus membangun kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Selamat belajar berproses, Mari kita wujudkan bersama cita-cita besar untuk memiliki Profil Lulusan Pelajar Pancasila Demi Indonesia yang lebih bermartabat.
Ringkasan
Modul ini membahas tentang hubungan kompetensi, hasil belajar, dan profil siswa Pancasila. Enam dimensi profil pelajar Pancasila adalah keimanan dan ketakwaan, kemandirian, nalar kritis dan kreatif, kolaborasi, keberagaman, dan kesadaran global. Profil tersebut merupakan fokus penting dalam sistem pendidikan nasional dan mempengaruhi perencanaan kurikulum.
Highlight
- Mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan enam dimensi profil pelajar Pancasila.
- Profil tersebut sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Guru berperan dalam menumbuhkan dimensi profil siswa dalam perencanaan pembelajarannya.
- Contoh kasus menunjukkan bagaimana seorang guru memasukkan dimensi-dimensi tersebut dalam pelajaran ekonomi.
- Tujuan utamanya adalah menghasilkan lulusan yang memiliki profil pelajar Pancasila, berkontribusi untuk Indonesia yang lebih bermartabat.